Tuesday 3 December 2013

We Are IMPROSES !

Berlandaskan rasa kekeluargaan, kebersamaan dan perasaan senasib sepenanggungan di Surabaya, khususnya sebagai civitas akademika ITS, PENS, dan PPNS, IMPROSES (Ikatan Mahasiswa Probolinggo se-ITS, PENS, dan PPNS) lahir sebagai penguat tali silaturahmi, penjalin persatuan kesatuan, dan pemersatu visi dan misi dalam sebuah ikatan mahasiswa. IMPROSES juga dibentuk dan ditetapkan sebagai wadah kontribusi Mahasiswa Probolinggo di ITS, PENS, dan PPNS dalam upaya mengenalkan daerah Probolinggo, baik kota ataupun kabupaten, melalui keikutsertaan dalam event-event bertemakan kedaerahan. IMPROSES diharapkan mampu menjadi duta dalam proses publikasi dan promosi kebudayaan dan kekayaan alam Probolinggo khususnya di daerah Surabaya dan sekitarnya.

 Logo ini yang menjadi landasan kita untuk terus saling menguatkan :)


Logo IMPROSES terdiri dari 2 bentuk utama yakni Logo dan tulisan. Logo IMPROSES merupakan perpaduan dari dua bentuk yakni mangga dan gigi roda yang memiliki arti masyarakat probolinggo diwakilkan oleh mangga dan lambang keteknikan diwakili oleh gigi roda.
Logo IMPROSES digambar menggunakan warna abu-abu yang menandakan suatu hal yang khas dari Probolinggo yakni kawasan wisata gunung bromo yang identik dengan warna abu-abu (pasir)
Tulisan dalam Lambang IMPROSES tertulis IMPROSES yang merupakan singkatan dari nama ikatan mahasiswa probolinggo se ITS, PENS, dan PPNS.
Tulisan IMPROSES digambar dengan menggunakan tiga warna dasar yakni abu-abu yang merupakan warna identik wisata gunung bromo, warna hijau yang merupakan warna identik tanaman mangga dan anggur, serta biru yang merupakan warna identik keteknikan.
Lambang IMPROSES dibentuk dan ditetapkan melalui kesepakatan rapat komunal IMPROSES pada tanggal 18 Maret 2012.

Dalam usianya yang akan menginjak 3 tahun, IMPROSES semakin menunjukkan eksistensinya sebagai organisasi mahasiswa kedaerahan yang bertekad untuk memberikan secuil makna bagi tanah kelahiran yang konon mendapat sebutan Prabu Linggih itu. Kami akan terus saling menguatkan demi sebuah perjuangan tanpa batas! Karena kami, IMPROSES!!

Monday 25 November 2013

Kisah Klasik Jejak Mimpi Anak Negeri

Ya , sebut saja ini adalah angan suatu komunitas kecil nun di perantauan sana. Kami yang biasa dikenal sebagai IMPROSES (Ikatan mahasiswa Probolinggo Se-ITS, PENS dan PPNS) yang notabene pejuang dari Probolinggo mungkin jarang terlihat di kampung halaman. Mungkin beberapa orang akan bilang kita para pemuda tak peduli tanah kelahiran. Akan tetapi tengoklah sejenak aktifitas kami. Betapa kami , anak rantau ini sangat merindukan kampung halaman. Sebisa mungkin bahkan kita menyempatkan pulang kampung untuk sekedar merasakan udara sejuk tanah kelahiran. 

Setelah kita pulang kampung selalu ada semangat baru. Banyak cerita yang seolah tak pernah habis untuk dibagikan ketika sudah berkumpul di kampus perjuangan. Sebagai mahasiswa yang memiliki dedikasi terhadap tanah kelahiran kami mulai berkumpul dan berbagi cerita akan adanya permasalahan , potensi bahkan kami sempat memikirkan apa yang kelak bisa dipersembahkan untuk kampung halaman tercinta.

Dari diskusi setiap 2 minggu yang kita lakukan di sebuah sudut kampus, terbersitlah suatu angan. Sebuah Pengabdian Masyarakat. Itulah salah satu ide yang muncul dari beberapa kepala yang begitu peduli akan kampung halamnnya di tengah hiruk pikuk kehidupan perkuliahan di kota perjuangan.

Salah satu ide yang muncul pada saat itu yaitu pembuatan sebuah mikrohidro untuk wilayah Probolinggo , namun hal ini mendapat kendala ketika menganalisis kondisi lingkungan bahwasanya Probolinggo telah mendapatkan asupan listrik yang hampir merata.

Lalu kemudian muncul ide lain seperti halnya mengangkat pariwisata Probolinggo melalui sebuah program bertajuk Mahasiswa Sadar Wisata ( Masdarwis ) . Hal ini ditujukan agar para mahasiswa terutama yang dari Probolinggo tetap mengingat dan melestarikan pariwisata kampung halamannya. Pada dasarnya kita sebagai anak perantauan secara tidak langsung menjadi duta besar dari kota asal masing-masing. Apabila kita hanya memiliki pengetahuan yang sedikit tentang kota asal terutama dalam pidang kepariwisataan , tidakkah kita malu akan hal tersebut??

Beda kepala beda pula pendapatnya. Ya, ada beberapa yang mengusulkan untuk melakukan pengajaran tentang kebersihan, dan bahkan penyuluhan tentang usaha mandiri. Hal ini berdasarkan pada kondisi lingkungan masyarakat Probolinggo yang dinilai memiliki sebuah potensi untuk melakukan home industry. Home industry pengolahan makanan khas dapat dilakukan dari pengolahan sumber daya laut atau bahkan sumber daya alam berupa buah-buahan. Di mana hasil laut di Kota Probolinggo sangat terkelola dengan baik karena adanya pelabuhan kota. Selain itu  pengolahan home industry buah-buahan dapat dijadikan manisan atau keripik yang bisa menjadi makanan khas kota Probolinggo. Hal ini juga sangat didukung oleh kondisi wilayah kota Probolinggo sebagai kota penghasil buah mangga. Salah satu anggota IMPROSES bahkan sempat ada yang mengajukan sebuah Program Kreatifitas Mahasiswa ( PKM ) yaitu menciptakan kertas daur ulang menggunakan daun mangga. Sungguh sebuah pemikiran yang patut untuk mendapatkan apresiasi besar.

Itulah angan anak negeri yang mungkin sedang dalam proses pencarian. Salut kepada teman-teman yang masih sempat memikirkan halaman dalam kejamnya dunia malam. Angan tak hanya menjadi angan, kita sudah satu langkah di depan. Setidaknya kita sudah melakukan survey awal di kampung halaman demi terwujudnya angan yang tak hanya jadi kenangan. Dari survey awal yang kita lakukan mengelilingi beberapa tempat di Probolinggo , begitu banyak hal baru yang kita dapatkan, tentang angan ,tentang kenangan,dan tentang kampung halaman. 

Bersama IMPROSES kami saling menguatkan , berjuang demi almamater dan kampung halaman :)








Salam Seni, Ilmu dan Budaya Probolinggo dalam ITS EXPO 2013

Budaya merupakan salah satu ujung tombak suatu wilayah. Ketika wilayah tersebut tidak memiliki suatu kebudayaan yang dapat mengangkat kearifan lokal di dalamnya . Hal tersebut sama saja dengan seseorang yang memiliki jati diri namun tidak bisa mengethuinya. Untuk itu di sinilah pentingnya suatu pelestarian budaya lokal guna menjaga eksistensi wilayah tersebut.

Melestarikan suatu budaya bukan berarti kita harus terkukung dalam lingkaran wilayah tersebut dan menjaganya begitu saja. Pelestarian suatu budaya bahkan dapat dilakukan oleh kita, anak bangsa yang sedang dalam perantauan. 

Melalui sebuah acara bernama ITS EXPO yang bertemakan "Seni, Ilmu dan Budaya , Probolinggo turut berpartisipasi memamerkan kearifan budaya lokalnya di bawah naungan sebuah paguyuban mahasiswa daerah. Dalam acara besar ini Probolinggo dibawa oleh sebuah paguyuban mahasiswa bernama IMPROSES(Ikatan Mahasiswa Probolinggo Se-ITS, PENS dan PPNS).

Dalam acara yang diadakan dalam beberapa hari tersebut , IMPROSES turut mengenalkan beberapa budaya yang dimiliki Probolinggo , misalnya Bromo, batik , makanan dan minuman khas. Beberapa hari kita juga sempat menyiapkan minuman pokak dan rujak mangga khas Probolinggo. Pembagian sirup pokak dan rujak mangga gratis sangat mendukung antusiasme pengunjung untuk mengetahui banyak hal tentang Probolinggo terutama objek wisata yang ada di dalamnya. Bahkan untuk menunjang ketertarikan para pengunjung akan pariwisata Probolinggo, IMPROSES juga mendapatkan peluang untuk membuka IMPROSES Tour&Travel yang dapat memfasilitasi para pengunjung untuk berlibur di Probolinggo.

Selain itu juga ada maskot dari Kota Probolinggo sendiri , yaitu mangga. Kostum buah mangga tersebut kemudian dipakai oleh salah satu anggota IMPROSES sebagai upaya untuk menarik perhatian pengunjung. Tak kalah menarik ada pula pertunjukan teaterikal oleh anggota IMPROSES tentang kehidupan masyarakat Probolinggo , tarian dan pembacaan puisi.



Majalah Kota Probolinggo
Buku wisata Probolinggo
salah satu anggota IMPROSES menjelaskan tentang wisata Probolinggo
Souvenir dari Probolinggo
Makanan khas Probolinggo
Suasana booth IMPROSES dalam ITS EXPO
Add caption

Pertunjukan seni oleh anggota IMPROSES



Sunday 24 November 2013

GoBlog-kan Probolinggo

Probolinggo GoBlog
Go Blog merupakan salah satu gerakan mengangkat sesuatu berupa tulisan atau fotografi melalui dunia maya. Go Blog dapat dinilai cukup efektif dalam mengekspos sesuatu karena sebagian besar warga dunia sudah mengenal sebuah teknologi canggih masa kini yang kita kenal dengan internet . Bahkan jaringan ini dapat menembus ruang dan waktu, menemukan yang tak dapat ditemukan dan bahkan mencari yang tak bisa dicari.

Dalam hal ini , mengapa Kota Proolinggo perlu di"GoBlog-kan"? Sebuah pertanyaan yang mungkin sempat terbersit dalam benak kita. Seperti yang kita ketahui bahwa Kota Probolinggo merupakan salah satu kota dengan berbagai keindahan ,seperti Bromo, seribu taman, , semipro dan masih banyak yang lain. Hal tersebut merupakan sesuatu yang perlu diangkat demi terciptanya eksistensi Proboliggo lebih baik. Lalu untuk apa sebuah eksistensi itu diperlukan. Ya mungkin beberapa orang akan menganggap bahwa menggembar-gemborkan sesuatu itu sedikit pamer. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa "sedikit pamer" diperlukan dalam keberlangsungan diri. Bayangkan saja ketika tidak banyak orang mengetahui salah satu budaya Kota Probolinggo "Jaran Bodak", maka dengan mudahnya pihak-pihak lain akan mengeksploitasinya. Tidak hanya dalam ranah budaya akan tetapi bidang-bidang lain yang mendukung keberlangsungan kehidupan kota Probolinggo. 

Jadi bisa dibilang melalui GoBlog , setidaknya kita bisa mengenalkan identitas diri sebagai Kota Probolinggo. Bagaimana dunia akan mengenal kita , bergantung pada seberapa besar kita "memamerkan diri" pada mereka.

Di sisi lain, program GoBlog-kan Probolinggo ini dapat dijadikan sebuah wadah bagi mereka yang memiliki passion dalam dunia jurnalistik baik berupa tulisan maupun fotografi. Selain itu , hal ini bisa digunakan sebagai salah satu sarana pembelajaran bagi beberapa warga masyarakat yang masih awam untuk lebih mengenal teknologi. 

Sebagai benang merah, secara umum program ini sangat mendukung dalam pengenalan Kota Probolinggo ke dunia luar melalui ruang waktu yang tak terbatas. Oleh karena itu , sebagai warga yang peduli akan tanah kelahirannya ada baiknya kita mendukung program ini dengan ikut serta dan berpartisipasi di dalamnya.

An introduction to the Beautiful Probolinggo

Probolingggo,mungkin tak semua orang tahu bahwa sebuah kata tersebut merupakan sebuah nama kota kecil yang terletak di pesisir utara Jawa Timur. Tak heran bahkan ada beberapa orang menyalahartikan kota tersebut sebagai kota Purbalingga yang notabene berada di wilayah yang berbeda. Mungkin saja kemiripan dalam pegucapannya yang membuat keduanya menimbulkan kesalahpahaman.
Kota Probolinggo
Probolinggo sendiri merupakan salah satu kota yang terletak di jawa timur dengan luas wilayah 5.667.70 Ha dan terdiri dari 5 kecamatan yang meliputi kecamatan mayangan, kanigaran, kademangan, kedupok dan wonoasih. Berdasarkan letaknya , Probolinggo merupakan sebuah kota yang terletak dalam jalur strategis. Mengapa demikian ? Kota Probolinggo merupakan wilayah yang dilalui untuk perjalanan dari arah barat ( Surabaya, Sidoarjo, Malang ) menuju arah timur ( Bondowoso, Situbondo, Banyuangi). Dengan begitu , harusnya hal ini bisa dijadikan sebuah peluang yang dapat memperkenalkan Proboinggo lebih jauh. Misalnya dengan membuka tempat peristirahatan di sepanjang jalur yang dilewati. Melalui usaha tempat peristirahatan tersebut ada kemungkinan kita bisa memperkenalkan makanan, minuman atau bahkan sovenier khas Kota Probolinggo sendiri.

Kota Probolinggo juga tak ketinggalan atas julukan-julukan yang ada padanya, seperti contohnya kota mangga dan anggur dan kota seribu taman. Mangga dan Anggur yang sangat khas rasanya menjadikan sebuah icon tak terlupakan untuk Kota Probolinggo. Selain itu adanya taman di sepanjang kota Probolinggo membuatnya juga mendapatkan julukan Kota Seribu Taman. Dengan adanya taman tersebut keindahan tata kota dapa terjaga. Selain itu , seribu taman tersebut setidaknya bisa mengurangi polusi udara yang ada.

Lingkungan sosial Kota Probolinggo didominasi oleh masyarakat Jawa dan Madura dan beberapa etnis minoritas seperti Arab dan Tionghoa. Dari potret kehidupan sehari-hari, terlihat masih kentalnya budaya toleransi masyarakat Kota Probolinggo di tengah kehidupan urban kota yang juga sedang berjalan. Dari segi budaya , banyak sekali budaya Probolinggo yang sangat menarik untuk diketahui. Agenda untuk mengenal Probolinggo lebih mendalam, terutama kebudayaannya telah diprogramkan dalam kegiatan Semipro.